Baptis adalah salah satu sakramen penting dalam agama Kristen yang melambangkan pembersihan dari dosa dan awal kehidupan baru dalam Kristus. Dalam banyak denominasi Kristen, baptisan dianggap sebagai tindakan iman dan ketaatan kepada ajaran Yesus Kristus. Kata “baptis” berasal dari bahasa Yunani baptizo, yang berarti “menyelam” atau “mencelupkan.” Praktik ini melambangkan kematian dan kebangkitan Kristus serta komitmen seseorang untuk mengikuti-Nya. Bersumber dari laman berryvillebaptist ini ulasan lengkapnya!
Makna Baptis dalam Kekristenan
Dalam berbagai tradisi Kristen, makna baptisan bisa bervariasi. Gereja Katolik, Ortodoks, dan beberapa Protestan menganggap baptisan sebagai sakramen yang membawa seseorang ke dalam komunitas iman. Sementara itu, kelompok seperti Gereja Baptis dan beberapa gereja evangelikal menekankan bahwa baptisan adalah simbol iman yang harus dilakukan setelah seseorang secara sadar menerima Yesus sebagai Juruselamat.
Sejarah Baptisan dalam Kekristenan
Baptisan memiliki akar sejarah yang panjang dalam tradisi Yahudi sebelum menjadi bagian dari kekristenan. Dalam Perjanjian Lama, ada praktik penyucian dengan air yang dilakukan oleh umat Israel sebagai tanda pemurnian spiritual. Namun, baptisan dalam bentuknya yang lebih dikenal saat ini pertama kali dilakukan oleh Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis membaptis orang-orang di Sungai Yordan sebagai tanda pertobatan dan persiapan bagi kedatangan Mesias. Yesus sendiri dibaptis oleh Yohanes, yang menandai awal pelayanan-Nya di dunia (Matius 3:13-17). Setelah kebangkitan-Nya, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk membaptis orang-orang dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Matius 28:19).
Sepanjang sejarah gereja, baptisan mengalami berbagai perkembangan dan perbedaan praktik. Pada abad-abad awal, baptisan biasanya dilakukan dengan cara pencelupan penuh di air. Seiring waktu, beberapa gereja mulai menerapkan baptisan dengan cara percikan atau menuangkan air di atas kepala, terutama bagi bayi yang lahir dalam keluarga Kristen.
Praktik Baptisan dalam Berbagai Denominasi Kristen
Praktik baptisan dalam agama Kristen berbeda-beda tergantung pada denominasi dan tradisi gereja. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:
1. Baptisan Percik
Baptisan dengan cara percikan dilakukan dengan menyiramkan air ke atas kepala orang yang dibaptis. Praktik ini umum di Gereja Katolik, Ortodoks, dan beberapa gereja Protestan seperti Lutheran dan Metodis. Baptisan bayi sering dilakukan dengan metode ini, karena dianggap sebagai tanda masuknya seorang anak ke dalam komunitas iman dan perlindungan gereja.
2. Baptisan Selam
Baptisan selam dilakukan dengan mencelupkan seluruh tubuh ke dalam air. Ini adalah metode yang umum dalam Gereja Baptis, Pentakosta, dan beberapa denominasi Protestan lainnya. Mereka percaya bahwa baptisan harus dilakukan setelah seseorang secara sadar menerima Yesus sebagai Juruselamat, sehingga baptisan bayi tidak diakui dalam tradisi ini.
3. Baptisan Tuang
Baptisan ini dilakukan dengan menuangkan air ke atas kepala orang yang dibaptis. Praktik ini mirip dengan baptisan percik dan sering digunakan dalam keadaan darurat, seperti ketika seseorang tidak dapat dibaptis dengan cara selam karena kondisi fisik atau lingkungan.
Pentingnya Baptisan dalam Kehidupan Kristen
Bagi banyak orang Kristen, baptisan adalah langkah penting dalam perjalanan iman mereka. Baptisan tidak hanya merupakan tindakan simbolis tetapi juga deklarasi publik tentang komitmen kepada Kristus. Melalui baptisan, seseorang mengidentifikasikan dirinya dengan kematian dan kebangkitan Yesus serta menjadi bagian dari komunitas iman.
Selain itu, baptisan sering kali dianggap sebagai momen pertumbuhan spiritual yang membawa seseorang lebih dekat kepada Tuhan. Meskipun ada perbedaan dalam cara dan waktu baptisan dilakukan, semua tradisi Kristen mengakui pentingnya baptisan sebagai bagian dari perjalanan iman.