Australia secara terbuka mengejek protes seorang diplomat senior China tentang rencana Canberra untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir. Pada Jumat (19/11/2021), Australia mengatakan pernyataan China sangat konyol dan lucu. Dilansir dari , Kuasa Usaha Kedutaan Besar China, Wang Xining, mengatakan bahwa Australia akan menjadi negara "nakal" jika mendapatkan kapal selam, yang mampu melakukan misi diam diam dan berdurasi panjang.
Wang menambahkan, kapal selam bertenaga nuklir dirancang untuk meluncurkan serangan jarak jauh. "Jadi siapa yang akan Anda serang? Anda bukan lagi pecinta perdamaian, pembela perdamaian, Anda menjadi pengguna pedang dalam bentuk tertentu," kata Wang. Untuk diketahui, Wang merupakan perwakilan tinggi China di Australia sejak kepergian duta besar sebelumnya bulan lalu setelah jangka waktu lima tahun.
Wang mengatakan bahwa Australia memiliki "nol kapasitas nuklir" untuk menangani masalah yang mempengaruhi kapal selam. Dia juga bertanya apakah politisi siap untuk meminta maaf kepada orang orang jika terjadi insiden. Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton mencemooh dan mengatakan protes China dapat menghasut dan merupakan sesuatu yang konyol.
"(Pernyataan China) provokatif, semacam pernyataan lucu, benar benar konyol dan lucu," ujar Dutton. Menanggapi pernyataan Wang, Dutton mengatakan bahwa komentar penjabat duta besar China itu tidak pantas. "Mungkin sedang mengikuti arahan dari Partai Komunis, tetapi saya pikir sebagian besar warga Australia melihat sesuatu non produktif dari komentar tersebut," katanya.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan pada bulan September bahwa ia telah memutuskan untuk membangun kapal bertenaga nuklir dalam aliansi pertahanan baru dengan Amerika Serikat dan Inggris. Selain membuat marah China, kesepakatan itu membuat marah Prancis, yang mengetahui bahwa kontrak kapal selam diesel listrik bernilai miliaran dolar dengan Australia telah dibatalkan. Dalam wawancaranya dengan Guardian, Wang juga memperingatkan politisi Australia untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat merusak hubungan.
Dutton mengatakan pada akhir pekan lalu, bahwa dia tidak dapat membayangkan situasi di mana Australia tidak mendukung AS jika terjadi konflik bersenjata dengan China atas kendali Taiwan. Hubungan dingin antara Australia dan China telah menyebabkan pembekuan kontak diplomatik tingkat tinggi selama hampir dua tahun. China telah memberlakukan sanksi keras terhadap beberapa ekspor Australia, sebuah tindakan yang terlihat di Canberra sebagai pembalasan bagi Australia yang melarang raksasa teknologi telekomunikasi Huawei dari kontrak kontrak utama dan untuk mempertanyakan bagaimana pandemi COVID 19 dimulai.
Tidak ada tanda tanda kedua sisi akan menyerah.