Siklus haid sulit sekali diprediksi, karena menstruasi bisa terjadi lebih cepat atau lebih lambat. Bisa saja terjadi setiap bulan atau 2 bulan sekali. Pada umumnya haid berlangsung selama 7 hari, kurang dari 7 hari ataupun lebih dari 7 hari.
Bagaimana Mengenal Siklus Haid Berdasar Pada Umur?
Seiring bertambahnya usia, membuat siklus haid akan beradaptasi lebih cepat. Apabila usia anda bertambah, maka akan terjadi perubahan hormonal terkait faktor usia, kehamilan dan pra menopause.
Siklus Menstruasi Sebelum Usia 20-an
Pada usia remaja, wanita cenderung mengalami siklus haid yang tidak menentu. Itulah mengapa, siklus haid sering datang lebih cepat atau lebih lambat yang biasa disertai dengan gejala. Gejala yang menyertai terjadi sejak beberapa hari sebelum haid, biasa dikenal sebagai istilah pra menstrual syndrome atau PMS.
Gejala PMS biasanya berupa kram perut akibat kontraksi otot rahim dan payudara yang terasa sakit. Tidak hanya itu saja, karena payudara yang anda miliki juga akan membesar serta nyeri pada kaki dan pinggul. Itulah mengapa, Anda harus mencatat siklus haid sebelum usia 20-an ini.
Siklus Haid di Usia 20-an hingga Awal 40-an
Pada usia 20-an, siklus haid anda akan lebih teratur dan bisa diprediksi. Pada umumnya jarak antara hari pertama haid bulan ini dengan hari pertama haid bulan depan hanya berjarak 28 hari. Adapun menstruasi yang akan anda alami akan terjadi 2 sampai 7 hari lamanya.
Ketika anda mempunyai bayi, namun tidak menyusui, maka anda akan mulai haid kembali setelah 6 minggu proses kelahiran. Namun, jika anda menyusui maka anda akan haid setelah menghentikan atau mengurangi jumlah waktu menyusui.
Adapun kram perut pada saat haid akan membaik setelah anda melahirkan, hal tersebut terjadi karena pembukaan serviks menjadi lebih besar. Dengan pembukaan serviks yang lebih besar membuat arus keluar darah tidak memerlukan kontraksi rahim yang kuat.
Tentu terdapat faktor yang mempengaruhi siklus haid yang anda miliki. Faktor tersebut berupa pemilihan alat kontrasepsi, stress atau masalah lainnya. Di usia 20-an sampai awal 30-an, terdapat beberapa gejala yang terjadi pada anda dan harus diperiksa ke dokter.
Salah satu gejalanya adalah pendarahan yang lebih berat dan disebabkan oleh pertumbuhan jinak yang disebut sebagai fibroid. Rasa sakit yang berlebihan juga akan berlangsung sepanjang bulan, Hal ini disebabkan oleh endometriosis atau infeksi lapisan pada rahim.
Anda juga akan mengalami terlambat menstruasi yang merupakan salah satu tanda awal kehamilan. Namun, Anda bisa jadi juga mengalami sindrom ovarium polikistik apabila menstruasi disertai dengan pertumbuhan rambut berlebih.
Ada baiknya, untuk berkonsultasi kepada dokter apabila mengalami siklus menstruasi abnormal lebih dari 7 hari. Terlebih apabila diiringi rasa sakit yang berlebihan dibandingkan kram perut biasa. Tentu pendarahan antara siklus menstruasi atau setelah berhubungan seksual harus dikonsultasikan pada dokter.
Siklus Haid di Usia 40-an Sampai 50-an
Siklus haid juga dialami di usia 40-an sampai 50-an, walaupun menopause biasa terjadi di usia 50-an. Namun, menopause bisa terjadi lebih awal untuk beberapa wanita yang disebut sebagai menopause dini. 10 tahun sebelum menopause wanita sering mengalami perubahan pada siklus haid.
Menjelang menopause, membuat aliran darah haid bisa berubah menjadi lebih ringan, lebih berat dan lebih lama. Anda juga bisa mengalami gejala menopause seperti berkeringat di malam hari atau hot flashes.
Pada usia ini tentu ovulasi tidak menentu, namun anda tetap perlu menggunakan alat kontrasepsi jika tidak ingin mengalami kehamilan.