Friday 29th March 2024
Durbar Marg, Kathmandu

Selama Olimpiade dan Paralimpiade Jepang yang dibuka 23 Juli 2021, tidak ada ada volunteer dari luar Jepang dan juga larangan masuk penonton Olimpiade dari luar Jepang. Lima pihak antara IOC (Komite Olimpiade Internasional), Komite Paralimpiade Internasional, Komite Penyelenggara, dan Pemerintah Metropolitan Tokyo untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, serta Menteri Olimpiade, sepakat untuk menunda keputusan tentang jumlah maksimum penonton hingga Juni. Seiko Hashimoto, Ketua Panitia Penyelenggara: "Sebagai keputusan di menit menit terakhir, saya siap untuk menjadi bukan penonton."

Demikian pula Menteri Marukawa menunjukkan pernyataan sulitnya penonton bagi Olimpiade mendatang. "Saya kira sulit untuk secara akurat memprediksi situasi pada bulan Juli saat ini." Dikatakan bahwa batas atas jumlah penonton akan diputuskan bulan April ini, tetapi keputusan itu ditunda hingga Juni karena infeksi virus mutan di Jepang tidak dapat diramalkan.

Ketua Panitia Penyelenggara Hashimoto juga menyebutkan kemungkinan tersebut, mengatakan bahwa dia siap untuk tidak dijaga, menandakan tidak adanya penonton selama olimpiade berlangsung. Gubernur Yuriko Koike dari Tokyo: "Saya berbicara tentang situasi saat ini di mana tindakan penanggulangan corona sedang dilakukan di Tokyo dan prospek kapan dan berapa banyak vaksin dapat diinokulasi di Tokyo." Mengenai sistem medis, Gubernur Koike menjelaskan situasi infeksi, sementara Menteri Marukawa menjelaskan bahwa "ada kekhawatiran bahwa tenaga medis akan dibawa ke turnamen."

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top