Monday 14th October 2024
Durbar Marg, Kathmandu

Korupsi kolusi nepotisme tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir di seluruh belahan dunia. Tindak pidana ini dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan yang sedang diemban oleh seorang pejabat. Mereka melakukan hal tersebut untuk menguntungkan diri sendiri dan juga pihak tertentu. Hal ini dilakukan oleh para pejabat hingga pemimpin negara. Presiden yang merupakan pemimpin negara yang terpilih secara demokratis, apabila ia tidak memiliki nilai integritas, maka ia bisa dengan mudah melakukan tindak kecurangan seperti korupsi. 

 

Menurut Laporan Korupsi Global 2004 via Forbes, ada daftar presiden paling korup sepanjang masa, antara lain:

1. Mobutu Sese Seko 

Mobutu Sese Seko adalah seorang pemimpin dari Republik Kongo, Afrika. Seko memulai sepak terjangnya dengan menggulingkan Patrice Lumumba perdana menteri pertamanya. Setelah berhasil menggulingkan Patrice, Seko kemudian menjadi pemimpin Kongo selama tiga dekade. Selama pemerintahannya, utang, devaluasi, dan inflasi semakin tinggi terjadi. Kondisi Kongo yang porak-poranda diperparah dengan ulah Seko yang merampok uang negara lebih dari USD 5 miliar. Bahkan akibat tindakanya yang sangat korup membuat negara tersebut tidak bisa bangkit lagi dari krisis ekonomi yang diderita.

 

Masa kepemimpinan Seko dianggap yang paling gila di dunia, karena Seko juga sangat gila dengan kekuasaan. Ketika rakyatnya dilanda kemiskinan dan hanya mampu makan sekali sehari, Seko justru meraup banyak triliunan uang negara untuk dirinya sendiri. 

 

2. Sani Abacha

Sani Abacha berkuasa di Nigeria dari tahun 1993 hingga 1998. Ia memiliki harta sebesar USD 267 juta atau sekitar Rp. 3.8 triliun yang disita dari sebuah rekening bank di Jersey, wilayah suaka pajak antara Inggris dan Prancis. Harta tersebut merupakan hasil korupsi yang dilakukannya ketika menjabat sebagai presiden Nigeria pada dekade 1990-an. Abacha mengawali karirnya sebagai prajurit militer, ketika ia menjabat sebagai orang nomor satu di negaranya, ia tidak segan melakukan berbagai penindasan, termasuk dengan membunuh. Makanya ia dikenal sebagai diktator dan juga memperkaya diri dengan uang negara.

 

3. Slobodan Milosevic

Slobodan Milosevic menjabat sebagai presiden Serbia dalam dua periode. Milosevic terlibat dalam beberapa kejahatan terhadap kemanusiaan, salah satunya adalah pelancaran serangan udara pada Yugoslavia yang mendesak NATO untuk turun tangan. 

 

Tahun 2002, Milosevic ditangkap karena menggelapkan dana publik lebih dari USD 1 miliar dan kemudian diserahkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Milosevic terjerat sejumlah tuduhan kejahatan selain korupsi, yaitu perang yang dilakukannya di Bosnia, Kosovo, dan Kroasia.

 

4. Jean-Claude Duvalier

Jean-Claude Duvalier adalah presiden Haiti ke-30 (periode 1971 – 1986) dan dikenal dengan gaya hidupnya yang mewah. Bahkan pernikahannya saja disokong oleh dana negara sebesar USD 3 juta. Transparency International melaporkan sejumlah uang yang diduga digelapkan mencapai USD 300 – 800 juta. Selain korupsi, ia juga dituduh dalam kasus pencurian, penggelapan dana, dan tindakan kriminal lainnya termasuk dugaan penyiksaan dan pembunuhan ribuan orang saat ia berkuasa dulu. 

 

5. Alberto Fujimori

Mantan Presiden Peru, Alberto Fujimori lahir pada tahun 1938 dan terpilih sebagai presiden ke-90 Peru pada tahun 1990 sampai 2000. Pria keturunan Jepang ini mampu membuat ekonomi dalam negeri menjadi stabil. Namun di luar dugaan, ia juga sukses menambah kekayaan pribadi dari hasil korupsi sebesar USD 600 juta. 

 

Sangat disayangkan melihat pemimpin negeri yang harusnya membawa perbaikan bagi negara, justru melakukan hal yang membuat negara rugi dan rusak. Hal ini juga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan presiden dari negara tersebut. Harapannya, tidak ada lagi pemimpin yang mengulangi tindakan tidak bermoral para mantan pemimpin negara di atas. Sebagai masyarakat juga harus memegang teguh prinsip antikorupsi. 

 

Untuk mendapatkan informasi lengkap tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta nilai integritas yang perlu dimiliki untuk menghindari sikap koruptif, kamu bisa mengunjungi situs edukasi anti korupsi dari KPK  di  aclc.kpk.go.id.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top